Thursday, April 06, 2006

Pencarian

Bolehkah saya mengatakan bahwa Tuhan adalah keseimbangan? Nama-nama suci Tuhan yang 99 buah itu memperlihatkan keseimbangan, ada nama yang lembut dan begitu menenangkan serta ada nama yang perkasa dan menakutkan. Tercermin juga di alam semesta ini; siang dan malam, matahari dan bulan, terang dan gelap, malaikat dan iblis, perempuan dan laki- laki, kejahatan dan kebaikan. Keseimbangan ini pun ada dalam diri kita, lihat saja konsep yin dan yang, maskulin dan feminin, keseimbangan elektrolit dalam darah, keseimbangan gula dan kadar lemak. Kita pun tercipta dari dunia yang seimbang; laki-laki dan perempuan, sperma dan sel telur; membuahi dan dibuahi. Jadi keseimbangan Tuhan terwujud dalam diri kita, dan bila kita bisa mencapai keseimbangan berarti kita mempunyai jalan untuk mengenal, bertemu dan berkasih cinta dengan Tuhan.

Mencapai keseimbangan sungguh suatu hal yang membutuhkan tekat dan niat, dan bila kita sudah merasakan keseimbangan kita bisa melihat surga di dunia yang tak abadi. Semua orang ingin seimbang tapi kita sering lupa bahwa Tuhan bisa menunjukkan jalan keseimbangan menuju ke dunia kasih sayangNya. Dan sesungguhnya semua peristiwa dalam hidup kita adalah jalan yang disediakan olehNya supaya kita mampu merasakan kehadiran dan cintaNya. Namun ternyata sebagian besar kemampuan kita hanya bisa mencerna sedikit dari pesan Tuhan dan kita berakhir dengan menyalahkan Tuhan.

Tuhan ingin kita selalu belajar dalam mencapai keseimbangan supaya kita bisa selalu menghargai upaya kita, menghargaiNya dan yang terpenting dari keinginan Tuhan adalah supaya kita bisa menghargai diri kita sendiri. Karena kita harus selalu belajar maka Tuhan selalu menyelipkan pesan-pesanNya secara implisit pada setiap hal yang terjadi pada diri kita. Hanya orang yang mau belajar dan menggali sedikit lebih banyaklah yang akhirnya layak menerima pesan Tuhan.

Tuhan lebih jauh mengenal kita dari pada kita mengenalNya dan mengenal diri sendiri. Dan Tuhan tahu betapa kita merindukanNya dan selalu ingin dekat denganNya, dengan cara kita masing-masing. Kita mungkin sering tidak sadar mencemooh para pelacur, para pengguna narkoba atau orang2 yang sering keluar masuk tempat2 hiburan, sebagai orang yang tidak mengenal Tuhan. Padahal bisa saja mereka adalah sekelompok orang yang sedang sibuk mencari keseimbangan dan mati-matian mencari Tuhan, hanya saja mereka tidak tahu cara lain selain yang biasa mereka lakukan. Tuhan menerima pencarian mereka dan setia menunggu mereka.

Meniti jalan Tuhan tidak hanya kita temui dalam pengajian, dalam ceramah dan khotbah, dan semua ritual religius lainnya. "Jalan menuju Tuhan itu sebanyak jumlah umat manusia di dunia ini", begitu kata pepatah sufistik. Jalan keseimbangan mungkin menampakkan dirinya dalam kebisingan tempat-tempat hiburan, dalam kesunyian rumah kosong, dalam perbincangan para penjaga malan, dalam ributnya angin topan, dalam riuh rendahnya suara anak-anak bermain, bahkan dalam peperangan yang tiada henti.

Pencarian kita akan Tuhan tidak akan pernah berhenti karena Tuhan tidak akan pernah membiarkan kita melupakanNya. Dan ketika kita tak tahu lagi dengan cara apa lagi kita harus mencapaiNya, maka diam dan tenanglah sejenak untuk mendengarkan nurani, karena Tuhan hanya berbicara pada kita melalui nurani, satu-satunya tempat paling putih diantara hitamnya hati kita......

1 Comments:

Blogger RAFIANDI,SE said...

Saya adalah pengelola blog pedomanmuslim.blogspot.com, dan saya mendengar di Metro TV, bahwa mantan istri Hanung Bramantyo telah berobah agamanya dari Islam.
Apakah yang dia maksud itu adalah kamu?
Apakah kamu berobah agama, karena ada orang Islam yang jahat terhadap kamu?

4:03 PM

 

Post a Comment

<< Home